Skip to main content

Cerita Di SMA: Anak Baru


Hai semuaa! Jadi aku disini bakal cerita tentang pengalaman menjadi anak baru hehehe.

Nggak kerasa juga sih aku sudah setahun menjadi anak baru.

Pada akhir bulan Desember tahun 2016 aku resmi pindah ke SMA Negeri 5 Surabaya dari sekolahku yang lama. Sebetulnya, rencana pindah sekolah tersebut bukan sepenuhnya keinginanku. Yaa mungkin keinginanku untuk pindah cuma 30% karena aku sangat malas untuk beradaptasi.

Banyak sekali hal yang membuatku pindah. 
Yang pertama karena pada pertengahan tahun 2016, mamiku yang juga seorang guru di SMALA, terkena musibah kecelakaan. Jadi, karena aku, papaku, bahkan seluruh anggota keluarga besarku khawatir kejadian tersebut akan terulang akhirnya aku dipindah karena untuk sekalian jadi supir dan jaga mami.

Yang kedua karena aku merasa diriku tidak menjadi berkembang di sekolahku yang lama. Bahkan aku terbawa arus untuk malas-malasan. Banyak sih murid yang rajin belajar juga, tapi mungkin aku kaya gitu karena teman-teman dekatku.

Dan masih banyak lagi hal yang nggak bisa aku ceritain saking banyaknya. wkwk.

Awalnya aku sempat takut dan kepikiran kalo misalnya banyak yang nggak suka sama 'anak baru' tapi aku lama-lama cuek sih soal hal itu.

Sebelum pindah aku sudah punya banyak teman dan kenalan di SMALA sih...
Banyak pokoknya.

Cukup senang juga ketemu wajah-wajah baru dan waktu itu aku semangat banget buat aktif di kepanitaan atau SS(sub seksi atau yang lebih dikenal dengan ekstrakurikuler).

Well, cukup segitu dulu ceritaku tentang aku sebagai murid pindahan. Mungkin nanti bakal ada part keduanya(?). 

Terima Kasih sudah membacaa!

Jangan lupa follow aku di instagram yaaah: @bernadethaniken

Comments

Popular posts from this blog

Cerita Di SMA: Temu Gen Pertamaku Di Smala

Hai semuanya! Seluruh smalane pasti udah nggak asing banget sama yang namanya gen ya kannn? Gen(generasi) sendiri konon katanya dapat mengakrabkan hubungan kita dengan adik kelas maupun kakak kelas yang tergabung dalam generasi yang sama. Contohnya kaya genku ini, gen 4TEAM terdiri dari kelas X4, XI4, XII4, bahkan sampe alumni yang juga gen 4. Dan masih banyak gen lain, seperti GENJI(Gen 1), ANGELS(Gen 2), BEST(Gen 3), LIMO(Gen 5), CLASSIX(Gen 6), DJITOE(GEn 7), ARSPAN(Gen 8), LASSO(Gen 9), SSOSH(Gen IS). Kebersamaan gen sendiri terwujud dengan adanya TG(Temu Gen) dan acara-acara lain yang melibatkan gen. Acara TG sendiri biasanya diadakan di awal tahun.  Awal aku masuk smala hari Kamis, 5 Januari 2017. Anak-anak yang lain heboh banget pada bikin dekorasi kecil yang aku nggak tau waktu itu buat apa wkwk. Terus siangnya aku dimintain iuran buat kaos gen & buat TG sama Pauline temenku. Aku yang waktu itu buta informasi banget soal smala nggaktau apa itu Gen, TG, dan lain

Berfaedah: Terimakasih, Niken!

HAI SEMUANYAAA! Hahaha udah lama nih aku ngga update blog, maaf yaah ngga sempet up karena keabisan topik. Kali ini, aku mau berterimakasih banyak sama diriku sendiri, karena aku udah jadi orang yang sangat kuat! hehe. Mungkin disini aku bahasanya agak lebih santai dari biasanya karena ini aku copas dari private account instagram aku hihihi. Menjalani masa depresi dari November’17-Juni’18 beneran ga gampang. Ratusan kali punya pikiran buat bunuh diri, puluhan kali percobaannya juga.. beneran keren aku masih bisa ada sekarang. Di 2018 ini banyaaak banget pelajaran yang bisa diambil dan diresapi buat diriku sendiri. Gimana caranya aku harus bisa cuek sama sekitar, gimana caranya aku bisa tetap tenang ngejalanin masalah-masalah walaupun susah minta ampun, gimana caranya aku harus bisa sekuat baja yang dibenci ratusan orang. Bodohnya aku, aku ga langsung nyari pertolongan ke psikolog/ siapapun yang bisa nolong aku. Tapi akhirnya camproh ngerubah hidupku bgt. Aku jadi makin bisa bersy

Untitled: Tentang Kematian

Terasa hampa. Seperti tidak bisa membayangkan masa depan, dan rasanya akan mati esok hari. Mungkin banyak dari mereka, mengira bahwa masa depanku sudah tergambarkan, dengan angka-angka sampah tersebut. Namun waktu terasa sangat cepat, aku seperti bisa mendengar detik-detik terakhir. Jiwa menunggu sang akhir, namun dirundung ketakutan pula. Terbayang sebuah peti warna putih, yang siap dikuburkan Terbaring raga yang memang menantikan kematian sejak lama. Raga yang putus asa akan adanya nafas hidup, dan sudah mati rasa. Seperti sudah siap mematikan tubuh. Siapa yang akan berkunjung?  Mungkinkah kamu? Mungkinkah mereka? Atau mungkinkah Sang Dia? Mungkin hanya orang terdekat dan yang bisa merasakan apa arti kesepian.